Jomblo Mulia - Ustadz Salim A Fillah
Jomblo Mulia
Ustadz Salim A Fillah
Satu
ujian yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya adalah ujian cinta. Rangkaian
ujian dalam Surah Ali Imran ayat 14: Tentang istri, pasangan, wanita, juga
anak-anak, juga harta yang banyak dari emas perak, juga kendaraan-kendaraan
pilihan, juga binatang-binarang ternak, dan juga sampai kepada sawah ladang
yang luas. Rangkaian dimulai dari wanita, rangkaian dimulai dari pasangan, dan
begitu seseorang memasuki masa balligh di mana beban-beban syariat sudah penuh
baginya maka disaat itu pula ujian tentang cinta kepada lawan jenis dimulai. Maka
diinul islam adalah agama yang adil, dia tidak menyuruh orang untuk membunuh
hawa nafsunya, tapi dia juga tidak mengizinkan orang-orang untuk mengumbar hawa
nafsunya. Hawa nafsu itu ada sebagai anugerah karunia untuk disyukuri sekaligus
dikendalikan. Dan siapa yang mengendalikan hawa nafsu itu, dia akan sampai pada
kemuliaan di sisi Allah.
Allah
mengatakan di dalam surah An-Nazi’at ayat 40-41: Adapun orang-orang yang merasa
takut kepada keagungan Allah subhanahu wata’alaa, dan dengan itu dia mencegah
diri dari segala dorongan keinginan hawa nafsunya, mengendalikannya agar
menjadi sesuatu yang hanya positif saja. Tidak jatuh pada perkara-perkara yang
negatif, maka dengan itu surga lah tempat tinggalnya.
Kunci
di sini adalah menjaga, memelihara hawa nafsu itu. Bahkan pada seorang pemuda
shalih lagi terjaga. Seperti Yusuf ‘alaihissalaam dia mengatakan : “dan aku
tidak berlepas diri dari hawa nafsuku, sebab sesungguhnya hawa nafsu itu selalu
memerintahkan kepada yang buruk”, tetapi Yusuf ‘alaihissalaam senantiasa
memohon pertolongan bimbingan dari Allah subhanahu wata’alaa agar dapat
mengendalikan hawa nafsunya sehingga dalam ujian tentang wanita kita tahu bahwa
dalam sejarah gemilang dengan apa yang kemudian disebut dalam Al-Qur’an “yang
robek bagian bajunya adalah yang belakang” ketika seorang wanita berusaha untuk
menggodanya, padahal dia sendiri berhasrat, padahal dia sendiri juga
menginginkan tetapi berhasil meleraikan diri.
Menjaga
hawa nafsu seperti ini, dengan mengalihkannya kepada tujuan yang lebih besar
dalam kehidupan. Dengan fokus kepada tugas ubudiyah kita kepada Allah. Dan
ketika terpikir untuk jatuh cinta, ketika terpikir untuk tertarik kepada lawan
jenis, ketika terpikir pada syahwat-syahwat maka yang dipikirkan seorang yang
mukmin adalah mempersiapkan diri menuju pernikahan. Mempersiapkan spiritualnya,
mempersiapkan intelektualnya, mempersiapkan fisikalnya, mempersiapkan
finansialnya, sampai mempersiapkan dirinya secara social untuk menanggung
beban-beban di dalam rumah tangga. Dan persiapan-persiapan itu akan memakan
tenaga, waktu yang besar sehingga dengan itu dia teralihkan dari hal-hal yang
negatif.
Selama
kita berfokus kepada, Jika tergoda maka pernikahan adalah jalan yang harus
ditempuh melalui persiapan-persiapannya maka insyaallah hadir seorang jomblo
mulia. Dimana dia kemudian memfokuskan dirinya untuk melayakkan diri,
memantaskan diri menjadi seorang suami yang shalih, menjadi seorang bapak yang
shalih, mejadi seorang kepala keluarga yang shalih, menjadi seorang anggota
bagian masyarakat yang menggerakkan perubahan keshalihan di tengah masyarakat.
Selamat menjadi jomblo mulia.
Komentar
Posting Komentar